Informasi Yang Perlu Kita Ketahui Sebelum Roadtrip Cross Country

Mencari informasi sebelum roadtrip cross country dengan menggunakan kendaraan dari Indonesia baik motor / mobil tentunya akan membuat turing kita lebih efektif dan efisien. Dalam artikel “Tiga Langkah Awal Untuk Turing Lintas Negara” sudah disampaikan syarat – syarat pokok yang harus kita miliki. Berikut ini adalah informasi yang sebaiknya kita ketahui  sebelum turing dan tempat di mana mencari tahunya :

  1. Pastikan kendaraan yang akan kita gunakan bisa masuk dan mengaspal di negara yang akan kita tuju. Karena beberapa negara punya sensitive issue terkait emisi. Contoh; negara-negara eropa, untuk kendaraan dibawah tahun 1995 kita perlu ijin dari RDW yang juga berlaku dan disepakati oleh negara-negara EU. Untuk informasi lebih lengkapnya bisa dibuka di rdw.nl
  1. Kenali kondisi geografis dan demografis negara tujuan. Kita mungkin tidak perlu paham betul tapi cukup dipelajari saja, misal; kelembaban udara / suhu apakah akan berpengaruh kepada kondisi/performa pada mesin/kendaraan yang akan kita gunakan. Ingat, kendaraan kita diproduksi dan disesuaikan dengan iklim tropis. Kendaraan yang diperuntukkan di Indonesia tentunya susunan material, system kerja, dan fungsi perangkat elektroniknya bisa berbeda dengan kendaraan yang diperuntukkan di eropa sekalipun dengan merk yang sama.

Ketika kita sudah mengetahuinya, maka kita akan punya bayangan spare part apa yang perlu dibawa untuk cadangan. Kemungkinan terburuk apa yang akan kita hadapi dan kita bisa memprediksi di negara/kota mana kendaraan ini akan mendapatkan masalah tersebut. Sehingga sebagai antisipasinya, kita sudah punya referensi bengkel / tempat perbaikan ketika kita tidak bisa menyelesaikannya.

Kondisi alampun berpengaruh, contohnya banjir bandang yang melanda Myanmar yang mengakibatkan 100.000 orang mengungsi.  Kami melintas dimana curah hujan tidak begitu tinggi, seandainya kami terlalu lama dalam mengexplore Myanmar saat itu, bisa jadi kami terjebak banjir bandang tersebut atau mungkin ikut hanyut terbawa banjir bandang karena banjir tersebut berada dalam rute yang kami lalui beberapa hari sebelum terjadi banjir. Informasi ini bisa kita peroleh dari situs resmi “BMKG” berbagai negara ataupun bisa download apps tentang cuaca.

  1. Kenali keadaan ekonomi dan politik negara tujuan kita. Dalam roadtrip, kita pasti sudah mempersiapkan budget selama perjalanan termasuk budget untuk hal tak terduga. Namun budget yang kita buat tanpa mengenali keadaan ekonomi dan politik negara tujuan maka akan tidak sinkron. Dalam perencanaan budget perjalanan sebisa mungkin mendekati angka riil dan terukur.

Contoh sederhana, di Indonesia saja dalam setahun BBM sudah naik berapa kali? Bagaimana dengan negara di luar sana. Antisipasinya sederhana saja, teruslah ikuti perkembangan berita ekonomi negara yang menjadi tujuan, jangan malas untuk melakukan ini atau budget kita akan membengkak karena kita anggap sepele.

Pastikan juga keadaan keamanan negara tersebut. Apakah ketika waktunya kita melintas cukup aman untuk dilintasi atau belum. Jangan sampai kita sudah berada di border tapi kita tidak diijinkan masuk karena faktor keamanan. Ingat, sekalipun kita sudah memegang visa, ijin lintas, dsb, ketika keadaan di suatu negara tidak aman bagi warga asing apalagi sampai terbit travel warning maka kita tetap tidak akan bisa melintas sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak terkait.

Situasi ekonomi dan politik ini sangat fluktuatif. Kemarin masih aman dan bisa melintas, bisa jadi hari ini berubah. Maka itu kenapa penting selalu update berita dan berkomunikasi dengan KBRI negara tujuan.

  1. Pastikan dokumen pendukung apakah diperlukan atau tidak. Tidak semua negara tercover oleh CPD (passport kendaraan). Apabila negara tujuan kita diluar coverage area CPD maka cari tahu syarat apa saja yang diperlukan untuk melintas ke negara yang ingin kita tuju. Pastikan kita bisa melintas atau tidak. Cukup sederhana cara untuk mencari tahu, kita bisa cari referensi dari orang Indonesia yang sudah pernah melakukan perjalanan ke negara tersebut, bisa juga dari referensi orang asing, blog dsb.

Namun untuk referensi orang asing ini, apabila yang bersangkutan dari EU, US, Canada atau dari Aussie biasanya mereka lebih mudah dan cepat. Tapi jika berasal dari negara ke-3 seperti Indonesia yaaaa…. kita tahu sendiri lah. Apalagi kalau negara tujuan kita tidak ada hubungan diplomatik dengan Indonesia, kita harus ekstra kerja keras.

Dari referensi yang sudah kita kumpulkan ini tentu belum bisa dikatakan valid, kenapa? Peraturan/regulasi di setiap negara bisa berubah. Apa penyebabnya? Bisa jadi sentimen politik (contoh; Indonesia mencabut calling visa Pakistan), pemutusan hubungan diplomatic, perang dagang, keamanan (Afghanistan ekstra sulit untuk melintas tapi bukan berati tidak bisa dilintasi, timing yang pas dan situasi yang pas maka anda akan bisa melintas).

Untuk mendapatkan informasi yang valid kita bisa tanya jawab di web resmi kedubes mereka yang berada di Jakarta baik email/telp langsung, namun kalau kami lebih suka untuk datang langsung agar kami puas bertanya dan mendapatkan jawaban yang memuaskan. Berikut web resmi kemlu dimana kita bisa mendapatkan alamat kedubes beserta konsulatnya yang berada di Indonesia:

https://www.kemlu.go.id/id/kedutaan/default.aspx

Apa saja dokumen pendukung untuk kita yang ingin roadtrip selain Pasport, Visa, CPD? Ada yang namanya NOC, GBAO, TN, Pass Permit. Setiap negara punya kebijakan yang berbeda, namun ada juga setiap negara yang berada di kawasan yang sama menerapkan kebijakan yang sama. Bagaimana syarat mendapatkannya, berapa lama prosesnya, apakah dikenakan biaya/tidak, kapan waktu pengurusannya pasti menjadi pertanyaan selanjutnya bagi kita para road tripper bukan ? hehehehe…

Untuk lebih detailnya nanti akan kami ulas satu persatu. Semua mudah kalau informasi yang didapat adalah tepat dan kita mengikuti serta melengkapi semua persyaratan sesuai dengan kebijakan negara-negara yang akan kita lalui. Yang penting di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.